![]() |
sebagai makhluk sosial, manusia sulit untuk hidup tanpa teman. Sepertinya itulah yang menjadi salah satu alasan bagi Toyota Motor Corp. menciptakan Kirobo Mini, sebuah robot kecil yang bertingkah seperti anak-anak. Alasan lain, tentu saja, mengembangkan kecerdasan artifisial untuk produk otomotif mereka.
"Ia agak tertatih-tatih. Hal itu dimaksudkan untuk meniru gerakan seorang bayi yang tengah duduk. Bayi yang belum secara penuh mengembangkan keahlian untuk menyeimbangkan diri," kata Fuminori Kataoka, kepala desain Kirobo Mini kepada Reuters, Senin (3/10/2016). "Kerentanan ini dimaksudkan untuk membangun hubungan emosional."
"Toyota telah lama membuat mobil yang memiliki nilai guna. Tetapi kali ini kami hanya ingin mendorong nilai emosional," tambah Kataoka dikutip Daily Mail (3/10).
Nama Kirobo sendiri berasal dari gabungan kata dalam bahasa Jepang "kibo", yang berarti harapan, dan "robot". Jadi, robot yang memberi harapan.
Kirobo Mini bisa mengedipkan mata dan berbicara dengan suara bernada tinggi seperti bayi. Financial Times (3/10) menambahkan ia memiliki kecerdasan laiknya anak berusia lima tahun, bisa mempelajari frasa, dan mengenal ekspresi wajah melalui sebuah kamera dan sensor-sensor yang tertanam.
Semua itu bisa dilakukan sang robot saat sudah dihubungkan dengan ponsel pintar melalui aplikasi terdedikasi.
Toyota, dalam siaran persnya, menyatakan robot yang dibuat bersama Vaio ini akan dijual mulai tahun depan dengan harga JPY39.800 (Rp5 juta), belum termasuk pajak.
Robot yang bisa menemani manusia memang menjadi salah satu obsesi lama di Jepang, dipicu oleh populasi yang semakin menua di Negara Matahari Terbit itu.
Kirobo Mini yang bertinggi 10 cm ini, sesuai namanya, merupakan versi mini dari Kirobo yang dibawa oleh astronot pertama Jepang, Koichi Wakata, ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS) pada 2013.
Data demografi menunjukkan bahwa 1 dari 10 wanita Jepang memutuskan untuk tidak menikah. Akibatnya, angka kelahiran, menurut data countrymeters, hanya mencapai 798.350 bayi, jauh di bawah angka kematian yang mencapai 964.955 jiwa pada 2016.
Selain itu, dilaporkan The Guardian (30/6/2016), berdasarkan sensus 2015, jumlah penduduk Jepang yang berusia di atas 65 tahun sudah mencapai 26,7 persen dari populasi. Sebuah rekor tertinggi baru di negara berpenduduk 127 juta jiwa tersebut.
Sementara anak berusia di bawah 15 tahun jatuh ke titik terendah, yaitu 12,7 persen dari total populasi.
Karena itulah, menurut Reuters, pemerintah Jepang mendorong perusahaan-perusahaan teknologi untuk menciptakan robot guna mengisi kekosongan tenaga kerja akibat berkurangnya jumlah manusia. Pun untuk berinteraksi dan menemani manusia saat ini.
Selain peneman, sebagai sebuah perusahaan otomotif, Toyota tentunya punya alasan lain saat membuat Kirobo Mini.
Pemanufaktur kendaraan terbesar di Jepang ini terus berupaya mengembangkan kecerdasan artifisial dan mencari para ahli robot untuk menghadapi persaingan dengan masuknya raksasa teknologi seperti Apple dan Google dalam industri otomotif.
Selain itu, melalui robot Toyota juga tampaknya berharap bisa mendekati generasi muda Jepang yang mulai tak tertarik untuk memiliki kendaraan.
Toyota, menurut Quartz, menyatakan telah berinvestasi USD1 miliar untuk pengembangan robot dan mobil swakemudi dalam beberapa tahun mendatang. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup dan memberi bantuan untuk menggerakkan manusia saat semakin tua.
Kirobo Mini akan dipamerkan pada ajang CEATEC JAPAN 2016 di Chiba Prefecture, 4-7 Oktober. Pada saat itu segala hal mengenai robot ini bisa diketahui dan para pengunjung akan diberi kesempatan untuk berinteraksi dengannya.
"(Robot) ini mungkin akan membantu membuat orang-orang tertarik atau suka kepada Toyota, atau membantu menghubungkan kembali kami dengan para pelanggan yang sudah meninggalkan mobil Toyota," kata Kataoka.
